Jumat, 03 Februari 2012

Bahan Ujian Menajemen Laboratorium (semester 5)


1.        Pengertian :
a.     Menajemen laboratorium kesehatan adalah suatu aktivitas memadukan segala sumber layanan laboratorium secara optimal agar selaras, serasi dan seimbang dalam upaya memberikan pelayanan laboratorium secara efektif dan efisien guna meningkatkan derajat kesehatan yang optimal
b.    Administrasi laboratorium kesehatan adalah keseluruhan proses penyelenggaraaan pelayanan kepada masyarakat akan kebutuhan jasa pemeriksaan laboratorium yang dilaksanakan oleh sejumlah petugas kesehatan secara efektif dan efisien agar dicapai suatu peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang optimal
c.     Organisasi laboratorium kesehatan adalah sebagi wadah dimana kegiatan administrasi laboratorium kesehatan dan menajemen laboratorium kesehatan diselenggarakan serta sebagai proses interaksi antar petugas kesehatan.
2.        Alur pemeriksaan laboratorium secara umum
3.        Persyaratan prasarana laboratorium
a.         Dinding terbuat dari keramik atau porselin setinggi 1,5 m dari lantai sisanya di cat warna terang
b.         Tinggi langit-langit antara 2,70 / 3,30 m dari lantai
c.         Lebar pintu minimal 1,20 m dan tinggi minimal 2,10 m
d.        Ambang bawah jendela minimal 1 m dari lantai
e.         Semua stop kontak dan saklar dipasang minimal 1,40 m dari lantai
f.          Lantai dari bahan yang kuat, mudah dibershkan, berwarna terang dan tahan terhadap perusakan bahan kimia.
g.         Meja beton dilapisi porselen/keramik tinggi 0,81 – 1,00 m
h.         Meja untuk instrumen elektronik harus tahan getaran
i.           Dinding dapur, kamar mandi/toilet dilapisi porselin/keramik minimal 1,50 m dari lantai.
4.        Hal-hal dalam menajemen logistik yang perlu diperhatikan
a.         Biaya penyimpanan akibat penggunaan ruangan dan tenaga
b.         Biaya kemungkinan kerusakan dan atau pencurian
c.         Terjadinya fluktuasi harga
d.        Kecenderungan boros karena nampak banyak persediaan
5.        Proses kegiatan pra analitik, analitik, dan pasca analitik
a.         Pra analitik
1)        Dilakukan persiapan dan kesiapan sesuai pedoman praktek laboratorium yang baik dan benar sebelum melakukan kegiatan analitik
2)        Petugas laboratorium mengetahui tentang persiapan dan kesiapan yang harus dilakukan sebelum melakukan kegiatan analitik terkait dengan keamanan kerja dan akurasi hasil analitik
3)        Petugas analis mengetahui prosedur tahapan persiapan dan kesiapan sebelum melakukan kegiatan analitik serta alasan yang mendasari tahapan persiapan tersebut.
b.         Analitik
1)        Melakukan kegiatan anlitik sesuai pedoman praktek laboratorium yang baik dan benar
2)        Petugas analis memiliki pengetahuan tentang pemilihan metode dan prosedur yang benar sesuai dengan jenis analitik
3)        Petugas analisis mampu melakukan pemilihan metode dan prosedur dalam berbagai jenis analitik laboratorium untuk mendapatkan akurasi hasil.
c.         Pasca analitik
1)        Melakukan tindakan yang benar sesuai pedoman praktek laboratorium yang baik dan benar
2)        Memiliki pengetahuan tentang tindakan yang harus dilakukan pasca kegiatan analitik terkait dengan pemeliharaan peralatan, pelaporan dan keamanan kerja.
3)        Alasan yang mendasari tindakan yang dilakukan pasca analitik
6.        Proses pra analitik, analitik dan pasca analitik pada bidang hematologi (Hemoglobin)
a.         Pra analitik
1)        Persiapan pasien : tidak ada persiapan khusus
2)        Persiapan sampel :  
a.       Sampel darah dapat diperoleh melalui vena punksi
b.      Antikoagulan yang dipakai adalah EDTA dengan perbandingan 1:1 (1 mg EDTA: 1 ml darah)
3)        Alat
a.       Botol penampung darah
b.      Tabung reaksi
c.       Hb meter
d.      Rak tabung
4)        Bahan
Plasma (whole blood dengan anti koagulan EDTA)
5)        Prinsip
Hemoglobin darah diubah menjadi sianmethemoglobin (hemiglobinsianida) dalam larutan yang berisi kaliumferrisianida dan kalium sianida. Absorbansi larutan diukur pada panjang gelombang 540 nm atau filter hijau. Larutan Drabkin yang dipakai pada cara ini mengubah hemoglobin,oksihemoglobin dan karboksihemoglobin menjadi sianmethemoglobin. Sulfhemoglobin tidak berubah dan karena itu tidak ikut diukur.
b.         Analitik
1)      Cara kerja :
a.       Ke dalam tabung kolorimetri dimasukkan 5,0 ml larutan Drabkin
b.      Dengan mikropipet diambil 20 ul darah EDTA ke dalam tabung kolorimetri.
c.       Campurlah isi tabung dengan membalikkannya beberapa kali. Tindakan ini juga akan menyelenggarakan perubahan hemoglobin menjadi sianmethemoglobin.
d.      Bacalah dalam Hb meter, sebagai blanko digunakan larutan Drabkin.
c.         Pasca analitik
-          Hasil : 14 gr %
-          Normal :
a.       Laki-laki        : 14-18 gr %
b.      Perempuan    : 12-14 gr %
-          Penurunan :
1.      Anemia
2.      Pasca perdarahan
-          Peningkatan :
1.      Dehidrasi
2.      Polisithemia
7.        Data-data yang dapat diakses dalam sistem informasi laboratorium adalah :
a.       Standar pemeriksaan laboratorium
b.      Data pemeriksaan laboratorium
c.       Laporan hasil pemeriksaan
d.      Kode test nilai normal
e.       Mencetak buku besar pemeriksaan
f.       Mencetak kertas kerja
g.      Data kegiatan harian
h.      Menerbitkan rekap pemeriksaan laboratorium
i.        Menerbitkan rekap pendapatan laboratorium
j.        Menerbitkan rekap kunjungan perjenis tarif pasien
k.      Menerbitkan rekap kunjungan tarif pasien
l.        Menerbitkan laporan buku harian kegiatan
m.    Menerbitkan laporan harian pendapatan
n.      Menerbitkan laporan bulanan kegiatan
8.        Faktor-faktor yang perlu diperhatikan pada bakuan mutu adalah :
a.       Dasar pemilihan bakuan (standar) mutu untuk jenis pemeriksaan tertentu.
b.      Kelebihan dan kelemahan penggunaan bakuan (standar) mutu tertentu untuk jenis pemeriksaan (analitik) tertentu
c.       Dasar pemilihan bakuan (standar) mutu untuk berbagai jenis pemeriksaan (analitik) laboratorium
d.      Kelebihan dan kelemahan penggunaan berbagai bakuan (standar) mutu untuk berbagai jenis pemeriksaan (analitik)
e.       Prosedur mengelimnir kelemahan pada penggunaan berbagai bakuan (standar) mutu.